Penggunaan masker kain sudah jadi hal wajib di masa pandemi virus corona. Kebiasaan tersebut memang bisa melindungi Anda dari penularan virus corona. Sayangnya, meski melindungi, penggunaan masker kain bisa menyebabkan mask acne (jerawat masker) alias maskne.
Sudah mengikuti anjuran untuk mengganti masker beberapa jam sekali, si maskne tetap saja muncul.
Lalu, apa, ya, yang menyebabkan jerawat masker terus muncul meski sudah rajin mengganti masker? Apakah ada yang salah dengan maskernya?
Penyebab Timbulnya Maskne
Sebenarnya ini bukan hal baru. Para atlet yang menggunakan helm dan pelindung dagu pun sudah merasakan hal seperti itu. Jerawat muncul banyak di dahi dan dagu mereka.
Kini, saat orang-orang memakai masker, jerawat langsung menyerbu dagu dan pipi.
Jangan heran jika jerawat tetap muncul meski Anda sudah mengganti masker beberapa jam sekali.
Kondisi wajah yang tertutup oleh masker dan lembap memang bisa memicu pertumbuhan jerawat. Namun, ada lagi faktor lain, yaitu gesekan. Karna kain masker yang kita pakai menyentuh kulit terus-menerus, sehingga ada gesekan di kulit kita dan menyebabkan terjadinya jerawat mekanik. Jerawat mekanik adalah jerawat yang timbul karena gesekan.
Meski faktor utama penyebab maskne adalah gesekan serta kelembapan berlebih, jerawat pada dasarnya adalah kondisi multifaktorial. Itu artinya, jerawat tidak akan muncul jika tidak didukung juga oleh faktor lain.
Perasaan stres, kelenjar minyak yang terlalu aktif, dan perubahan hormonal, misalnya. Hal-hal itu juga menyebabkan timbulnya jerawat. Jadi, semuanya saling mendukung
Berikut ini adalah beberapa solusi mencegah jerawat yang dapat Anda lakukan:
1. Bersihkan wajah secara rutin
Langkah awal sekaligus yang terpenting untuk mencegah jerawat muncul kembali adalah dengan menjaga kebersihan kulit wajah. Bila wajah jarang dibersihkan, kotoran, debu, sel kulit mati, dan minyak atau sebum bisa menumpuk di kulit wajah, sehingga menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan munculnya jerawat.
Oleh karena itu, Anda disarankan membersihkan wajah 2 kali sehari menggunakan face wash atau sabun muka berbahan kimia lembut dan bebas alkohol untuk mencegah iritasi kulit. Setelah dibersihkan, jangan lupa keringkan wajah dengan handuk bersih.
2. Gunakan pelembap
Kondisi kulit wajah yang terlalu kering dapat memicu produksi minyak berlebih dan menyebabkan jerawat lebih mudah muncul. Oleh karena itu, setelah membersihkan wajah, gunakan pelembap sesuai jenis kulit wajah. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga wajah tetap lembap dan elastis.
Selain itu, Anda juga dapat memilih pelembap berlabel noncomedogenic yang telah diformulasikan secara khusus dan tidak menyumbat pori-pori. Pelembap jenis ini menyebabkan komedo dan jerawat tidak mudah muncul.
3. Gunakan tabir surya
Selalu gunakan tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan sinar matahari yang bisa menyebabkan kulit dehidrasi. Dehidrasi pada kulit akan memicu kulit memproduksi lebih banyak minyak dan membuat jerawat mudah muncul kembali.
Pastikan juga tabir surya yang digunakan dapat menghalau sinar UVA dan UVB untuk melindungi kulit dari keriput dan mengurangi risiko terkena kanker kulit.
4. Batasi penggunaan make up
Sebagian orang mungkin akan mencoba menutupi jerawat dengan menggunakan make up secara berlebihan. Padahal, hal ini justru dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan memicu terjadinya breakout pada wajah.
Oleh karena itu, untuk mencegah jerawat muncul kembali, batasi pemakaian make up. Jika ingin merias wajah, gunakan produk yang tidak mengandung parfum dan bebas minyak.
5. Jangan menyentuh wajah
Pastikan Anda mencuci tangan hingga bersih terlebih dahulu sebelum menyentuh wajah. Jika wajah sering disentuh dengan tangan yang kotor, bakteri dari tangan bisa berpindah ke wajah dan memicu penyumbatan pori-pori serta munculnya jerawat.
